KEFAMENANU, Terasntt.com – Kekeringan yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa bulan terakhir cukup meresahkan warga termasuk warga yang bermukim di perbatasan RI-RDTL.
Ribuan warga desa yang bermukim di perbatasan RIRDTL di kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) misalnya, keluhkan ketersediaan air bersih yang terus menipis. Mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan itu.
Warga di Desa Buk, kecamatan Bikomi Kabupaten TTU yang letaknya di perbatasan Timor Leste mengaku beruntung dengan sentuhan pihak Kodim 1618 TTU yang terus mendistribusikan air bersih dengan menggunakan dua unit tangki bantuan presiden.
Warga yang sudah enam bulan tidak merasakan air bersih tersebut berharap, pemerintah dapat memberi bantuan bak penampung sebab warga sebelumnya hanya berharap memasak dan mandi dari tetesan air hujan yang ditampung.
Akibat kekeringan itu, warga didesa itu mengaku kecamatan Bikomi Tengah kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengaku tak mandi secara teratur sejak enam bulan lalu.
Pasalnya, air untuk minum saja mereka terpaksa harus menempuh jalan sejauh lima kilometer menuju sungai di perbatasan dekat distrik Oecusse – Timor Leste.
Warga yang mendapat bantuan air bersih dua tangki sebanyak 10 ribu liter dari Kodim 1618 TTU ini berbondong-bondong membawa peralatan penampung air seperti ember dan jeriken untuk bisa menadah air demi kebutuhan minum dan mandi.
Sebanyak 218 kepala keluarga yang mendiami desa ini sebelumnya hanya berharap pada tetesan air hujan bahkan warga membuat bak penampung seadanya untuk menadah air hujan yang dapat digunakan untuk minum dan mandi hingga musim panas berakhir setiap tahunnya.
Komandan Kodim 1618 TTU, Letkol Arm Dodi Diantoro mengatakan bantuan kemanusiaan berupa air bersih ini untuk membantu meringankan beban masyarakat di daerah perbatasan yang belum merasakan bantuan air bersih dari pihak manapun.
“Distribusi air bersih ini kami lakukan sebagai upaya membantu meringankan beban masyarakat di daerah perbatasan yang belum pernah mendapat bantuan air bersih. Kami akan bagi merata ke seluruh desa di kabupaten TTU yang merupakan wilayah kerja Kodim 1618 / TTU,” janji Letkol Arm Dodi Diantoro.
Dandim 1618/TTU itu mengatakan, selama musim kekeringan ini pihaknya telah mendistribusikan air bersih ke sembilan titik perbatasan yang sangat jauh dari sumber air.
Seorang ibu rumah tangga desa Buk, Antonia Ana Kolfinis mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah pusat membantu meringankan beban mereka mengatasi persoalan krisis air bersih dengan cara membangun tempat penampung air umum permanen.
“Kami sangat mengharapkan bantuan pemerintah pusat untuk bisa membangun bak penampung air permanen bagi masyarakat di desa ini, sebab setiap tahun kami selalu mengalami kesulitan yang sama. Dengan adanya bak penampung air permanen dengan ukuran yang besar, maka bantuan air yang datang akan tertampung,” kata Antonia. (jud)
Warga Perbatasan Butuh Bak Penampung Air

Komentar