oleh

Tiga Politisi Senior NTT, Sepanggung untuk Hery – Adolf

-Politik-90 Dilihat

RUTENG, Terasntt.com — Tiga Politisi senior NTT, Ibrahim Agustinus Medah, Frans Lebu Raya dan Anggota Fraksi Nasdem DPR RI Jhony Plate satu panggung untuk kemenangan
Heribertus Nabit dan Adolfus Gabur ( Heri-Adolf ) pada Pilkada Kabupaten Manggarai. Selain itu tampil pula politisi kesohor lain, Imanuel Blegur, Andreas Hugo Parera, Jimmy Sianto dan Nelson Matara untuk meyakinkan masyarakat di Lapangan Motangrua, Ruteng, Sabtu (14/11/2015).

Para tokoh politik NTT itu menyatu dalam Koalisi Gotong Royong untuk mengusung dan mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Manggarai, Heribertus Nabit dan Adolfus Gabur.

Adapun Partai-Partai yang berkoalisi untuk mengusung paket Nomor 2 itu adalah Golkar, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Hanura dan PKB.

Kampanye akbar yang di kota dingin itu dihadiri sekitar 40an ribu massa pendukung Paket Hery-Nabit.

Ibrahim Medah dalam orasi politiknya mengatakan, hari ini para pemimpin partai politik besar di tanah air ini datang untuk memberikan dukungan kepada pemimpin baru yang muda dan cerdas Hery dan Adolf.
“Partai Golkar hanya memberikan dukungan kepada paket Hery-Adolf dan tidak ada paket lain yang didukung oleh Golkar. Sehingga kalau ada orang yang mengatakan bahwa di Manggarai Golkar mendukung paket lain, itu tidak benar, dan saya siap berperkara dengannya,” kata ketua DPD Golkar NTT dan juga senator/ anggota DPD RI.

Medah juga mengatakan, Partai Golkar pada pilkada lima tahun silam di Kabupaten Manggarai mendukung paket lain.

“Hari ini Golkar mendukung Hery-Adolf karena Golkar ingin pemimpin baru yang lebih berpihak pada rakyat. Sedangkan yang lalu sudah berlalu. Sekarang kita memajukan yang baru untuk mempercepat pembangunan di Manggarai,” katanya.

Dikatakannya, selaku senator/anggota DPD RI asal NTT akan terus berjuang dari Senayan untuk mendukung kepemimpinan Heri-Adolf selama memimpin Kabupaten Manggarai.

“Saya akan terus berusaha maksimal untuk mendukung pembangunan di Manggarai dibawah kepemimpinan Hery-Adolf melalui alokasi anggaran dari APBN,” katanya.

Sementara, Frans Lebu Raya dalam orasinya mengatakan, meskipun dua periode pencalonan Gubernur NTT keduanya saling bertarung namun hari ini untuk kepentingan masyarakat Manggarai, keduanya bersanding di satu panggung.

“Dulu saya dengan Pak Medah bertarung, hari ini kami satu panggung. Dulu pasti ada banyak warga Manggarai yang memilih saya dan juga memilih Pak Medah, maka semua suara kami itu akan diserahkan seutuhnya kepada paket Hery-Adolf demi kemajuan Manggarai,” kata Lebu Raya disambut sorak massa pendukung paket nomor urut 2 itu.

Lebu Raya pada kesempatan itu mengajak masyarakat Manggarai untuk mendukung paket Hery-Adolf karena pasangan itu pasti menang dalam pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.

“Mari semua warga Manggarai pilih paket nomor 2 Hery-Adolf dan saya akan melantik keduanya pada bulan Februari 2016 mendatang,” kata Lebu Raya.

Calon Bupati Manggarai Heribertus Nabit pada kampanye itu mengatakan, Manggarai dulu dikenal luas sebagai lumbung padi, lumbung kopi, lumbung cengkeh dan sebagainya. Namun saat ini Manggarai tinggal jadi lumbung manusia.

“Manusia inilah yang menjadi modal kita dalam pembangunan. Mari kita bangun manusia Manggarai dengan meningkatkan sumber daya manusianya untuk mampu mengolah potensi yang ada di Manggarai ini pemerintah tinggal memfailitasi kesulitan dan kendala yang dihadapi masyarakat,” katanya.

Tokoh muda yang fenomenal ini mengatakan, setelah Manggarai Barat menjadi kabupaten sendiri maka lumbung padi dan beras itu ada di Lembor yang menjadi wilayah Manggarai Barat. Juga, kata dia, Manggarai Timur setelah dimekarkan menjadi kabupaten maka gudang kopi yang terkenal itu masuk wilayah Manggarai Timur.

Hery Nabit memaparkan sejumlah program prioritasnya setelah memimpin Manggarai diantaranya membangkitkan kembali padat karya.

“Jika ada pekerjaan-pekerjaan untuk pembangunan di desa-desa maka tidak boleh ditender tetapi pemerintah menyalurkan dana itu kepada kelompok masyarakat dan masyarakatlah yang mengerjakan sendiri,” katanya.

Ia dan Adolf jika memimpin Manggarai, telah diprogramkan agar masyarakat miskin yang mendapatkan jatah beras miskin (raskin) agar digratiskan. “Pemerintah yang tanggung biaya raskin yang selama ini dibebankan Rp 1.600 per kilo gram akan ditanggung oleh APBD Manggarai. Kita juga akan membiayai gaji para guru komite di sekolah-sekolah di Manggarai,” katanya disambut meriah pendukungnya.

Pihaknya juga akan mengoptimalkan ketersediaan air bersih untuk Manggarai yang selama ini menjadi tantangan terbesar.

“Jelang pilkada Manggarai, selalu ada tekanan kepada jajaran pemerintahan hingga ke kepala desa. Saya mau katakan untuk birokrat, kompetensi menjadi harga mati dan birokasi berdasarkan kehalian,” katanya.(laurens leba tukan)

Komentar