Kupang, terasntt.com — Sopi asli salah satu minuman keras (miras) tradisional masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) kini diolah dan diproduksi menjadi minuman berkelas dunia bermerk Sophia. Minuman yang diproduksi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini telah dilounching oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di kampus setempat, Rabu (19/6/2019).
Di hadapan Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi, Rekto Undana Fredrik L. Benu, Forkompinda NTT serta pimpinan OPD dan undangan, VBL mengatakan, bahwa Sophia merupakan produk penelitian terbaik Universitas Nusa Cendana (Undana). ” Hari ini lengkap, dalam teori kolabiratif, perguruan tinggi, pemerintah, pengusaha, perbankan dan masyarakat berpartisipasi dalam membangun industri rumah tangga,” katanya.
Sophia diproduksi menjadi minuman berkelas dunia ini merupakan program pemerintah Provinsi NTT bekerjasama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang guna meningkatkan ekonomi masyarakat.
” Kita perlu bersyukur, karena Undana mampu membuat penelitian. Sopi yang dulu dianggap sebagai minuman kelas bawah, hari ini bisa bersaing dengan minuman alkohol yang lain,” ungkap Laiskodat.
Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini mengajak masyarakat penghasil sopi terus bekerja agar mampu menghasilkan memproduk sopi berkualitas.
” Pemerintah akan melegalisasi Sophia, mengeluarkan regulasi terkait tata niaga produk ini. Masyarakat boleh terus berproduksi, hasilnya akan dibeli para pengusaha untuk selanjutnya diolah, ditingkatkan kualitasnya sesuai standar bersama pihak Laboratorim Undana,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Yosef Nae Soi menyatakan sangat setuju jika sebutan NTT dengan ” Rainbow Economic”.
“Jika sebelumnya NTT dikenal memiliki pembangunan dengan sebutan ekonomi hijau (kelor) dan ekonomi biru (laut). Saat ini, NTT bisa lebih dikenal dengan ekonomi rainbow (pelangi). Dengan Pariwisata sebagai sektor penggerak utama dan “Sophia” sebagai salah – satu produk dari ekonomi pelangi,” kata Josef.
Sementara itu, Rektor Undana, Fredrik L. Benu menyebutkan, bahwa Sophia akan dijadikan merk dagang. Baginya, peristiwa peluncuran Sophia hari itu merupakan momen bersejarah.
” Sebelumnya, Sophia diberikan kepada para tester kemudian dilanjutkan ke BPOM, seterusnya didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak Paten. Setelah itu Sophia boleh diedarkan luas di masyarakat dan di luar negeri,” kata Benu.
” Kita akan jadikan trade merk, Sulawesi, misalnya punya Cap Tikus. Jadi, kalau ekonomi rakyat dikembangkan, kita akan bisa sampai pada taraf nasional dan internasional,” tambahnya.
Sementara Ketua Panitia, Heri Lalel dalam laporannya mengatakan, bahwa hal semacam ini menjadi tantangan bagi Undana memasuki Dies Natalis ke- 57, untuk membuktikan keberadaan Undana dalam berkontribusi membangun NTT dan Indonesia.
” Sore ini kita akan meluncurkan kekayaan budaya, jenis minuman tradisional yang disebut Sophia,” ujarnya dalam bahasa Inggris.
Menurutnya, Sophia telah diolah dengan teknologi level sembilan. Artinya, Sophia telah layak masuk dalam industri demi kepentingan komersial.(m45)
Komentar