Oleh : dr.Dessy Natalia T.Missa
KEBERSIHAN pangkal kesehatan. Peribahasa yang sering dikumandangkan. Dari kita masih duduk di bangku pendidikan bahkan ketika kita masuk dalam dunia kerja pun sering kali kita mendengar deretan kata ini. Filosofi dasar ini bukanlah sebuah ungkapan tak bermakna yang diucapkan begitu saja, tetapi mempunyai sejuta arti ketika kita mampu memahami dengan seksama.
Banyak permasalahan dalam bidang kesehatan yang kita temui saat ini. Masalah – masalah tersebut bahkan menjadi sebuah lingkaran setan yang selalu saja muncul dalam kehidupan kita dan seolah – olah sulit mencari jalan keluarnya.
Disaat rentetan masalah kesehatan mulai muncul dengan timbulnya penyakit – penyakit yang seolah- olah tidak pernah dapat dituntaskan kemunculannya, maka mulai bermunculan pula alasan- alasan, analisa-analisa, dan tafsiran penyebab dari semua masalah tersebut.
Tingkat pengetahuan masyarakat masih rendah, masalah ekonomi, pemberian makanan tambahan yang kurang tepat sasaran, kesadaran masyarakat untuk hidup bersih yang masih rendah, pengobatan yang kurang adekuat, kurangnya tenaga medis, edukasi kesehatan ke masyarakat yang belum maksimal, ketersediaan sarana kesehatan dan obat – obatan yang belum memadai, dan masih banyak alibi l- alibi yang dikeluarkan untuk ketidakoptimalan pembangunan dalam bidang kesehatan.
Tetapi tanpa kita sadari semua daftar penyebab yang kita utarakan mungkin bukanlah inti permasalahan yang sebenarnya. Masyarakat kita adalah masyarakatyang sebenarnya menginginkan sebuah perubahan kearah yang lebih baik.
Ketika diberikan edukasi kesehatan dalam pelayanan kesehatan pun mereka paham. Ibarat sebuah batu yang keras ketika disiram air setiap hari suatu saat pasti akan hancur juga.
Demikian juga dengan pengetahuan masyarakat kita tentang pentingnya hidup bersih dan sehat. Namun dalam penerapannya seringkali terhalang oleh satu dan dua hal yang bahkan dari segi kesehatan pun sulit untuk diselesaikan sendiri.
Pembangunan dalam bidang kesehatan itu sendiri tidak akan pernah bisa dilakukan mandiri hanya oleh para pejuang dalam bidang kesehatan.
Sebenarnya kita perlu kerja kolaboratif antara berbagai bidang pembangunan, karena seyogyanya semuanya memiliki keterkaitan yang erat. Artinya adalah yang memegang peranan penting dalam sebuah pembangunan kesehatan yang baik adalah kerja kolaboratif lintas sektoral.
Salah satu contoh konkrit adalah penanganan stunting. Percuma pemberian edukasi ke pasien sampai “bibir ndower”, “percuma pemberian makanan tambahan terus – menerus, percuma visitasi ke rumah pasien setiap hari, percuma bersikap tegas dan teliti dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di Unit Pelayanan Kesehatan, percuma ketersediaan obat – obatan menggunung, percuma membangun banyak jamban bersih, percuma memiliki alat canggih dalam pemeriksaan, percuma menghimbau masyarakat untuk giat menanam, percuma mempunyai data yang lengkap, JIKA MASALAH SEBENARNYA ADALAH KETERSEDIAAN AIR BERSIH.
Ketersediaan air bersih bahkan menjadi momok yang menakutkan saat ini. Akses masyarakat ke sumber mata air bersih butuh berkilo-kilo meter, debit air bersih berkurang bahkan kosong sama sekali diberbagai sumber mata air, bahkan yang lebih parahnya jika ada penjualan air pun tidak semua masyarakat mampu untuk membeli. Dengan harga yang adapun tidak semua masyarakat mampu untuk membeli. Untuk makan saja susah, apalagi untuk membeli air.
Yang lebih menyedihkan adalah karena jauhnya akses ke sumber mata air, sering kali terlontar dari mereka keluhan – keluhan tertahan, sekali “ambil air” pulangnya sakit semua badan karena letih, sekali “ambil air”pulangnya keringatan sebadan kemudian air yang diambil dalam jumlah yang terbatas dan masih banyak lagi keluhan yang tidak pernah disuarakan dengan lantang.
Bukan berbicara soal stunting saja, masih banyak penyebab penyakit menular bahkan tidak menular yang disebabkan oleh kurangnya kecukupan air bersih bagi masyarakat.
Saya yakin ketika dihadapi dengan tantangan seperti ini akan menurunkan semangat masyarakat untuk hidup bersih. Sedangkan ingin memulai saja, kebutuhan dasar tidak tersedia.
Seandainya kerja sama antar lintas sektor sudah baik pun, alangkah lebih baik jika analisis penyebab dari sebuah permasalahan kesehatan dilakukan secara cermat sampai mencapai akarnya sedetail mungkin.
Perencanaan yang dilakukan harusnya mampu dilaksanakan dengan kolaborasi yang alot antar sektoral dan dimulai dari perangkat daerah terbawah.
Masih dibutuhkan perhatian khusus dan teliti dalam analisis penyebab-penyebab yang mungkin menghalangi penyelesaian permasalahan dalam pembangunan kesehatan itu sendiri. Kita butuh duduk bersama untuk menganalisa secara mendalam.
Selama ada usaha, akan selalu ada jalan. Kalau cara yang sama selalu gagal, pakai cara baru. Harus berani berubah.(*/terasntt.com)
Komentar