oleh

Potensi Besar Wisata Kesehatan di Labuan Bajo

-Humaniora-58 Dilihat

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena bersama anggota Fraksi Golkar DPRD NTT, Maxi Adi Pari saat mengunjungi RDUD Komodo Labuan Bajo/ foto istw

Labuan Bajo, terasntt.com — Kerjasama Departemen Kesehatan dan Pariwasata tahun 2017 untuk menggalakkan wisata kesehatan di 10 daerah prioritas wisata termasuk Labuan Bajo. Untuk memastikan kesiapannya Wakil Ketua Komisi lX DPR RI Fraksi Partai Golkar Melki Laka Lena mengecek langsung di lapangan didampingi anggota Fraksi Golkar DPRD NTT, Maksi Adipati dan pihak kesehatan yang juga gemar berwisata Mindriyati Astiningsih.

Melki Laka Lena mengunjungi RSUD Komodo dan RS Siloam Labuan Bajo setelah pertemuan dengan Bupati Manggarai Barat Agustinus Dulah pada kegiatan seminar KADIN, Senin (23/12/2019).

” Bupati menyampaikan sudah ada surat dari Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes terkait wisata kesehatan di Labuan Bajo,” ujar Melki.

Kunjungan yang dilakukan Wakil Ketua Komisi IX ini secara spontan karena bertepatan dengan kegiatan Melki Laka Lena selaku Sekretaris Panitia Pelaksana Natal Nasiona Golkar di Labuan Bajo, 17 Januari 2020 di Labuan Bajo untuk mengecek kesiapan disana bersama Wakil Menteri Perdagangan selaku Ketua Panitia Pelaksana Natal tersebut, Jerry Sambuaga.

Saat mengunjungi RSUD Komodo, Melki – Maksi – Asti diterima Direktur dr. Linda Gampar bersama Thomas A Edison dan dijelaskan, bahwa kebutuhan dan kemampuan RS menangani pasien baik warga setempat maupun wisatawan nusantara dan mancanegara.

” Secara umum RSUD Komodo memiliki sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan yang memadai sehingga mampu menangani semua pasien di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur atau Nusantara bahkan mancanegara,” kata Gampar.

Kebutuhan alat dan tenaga medis untuk cakupan jenis penyakit dan perawatan juga dalam tindakan preventif maupun promotif untuk tujuan pariwisata tentu masih diperlukan, lanjutnya.

Gampar menyampaikan, bahwa perlu dukungan pemerintah pusat melalui Departemen Kesehatan sehingga RSUD Komodo bisa menata diri sebagai RS yang mampu melayani berbagai jenis penyakit dan perawatan pasien turis nusantara maupun mancanegara yang berlibur ke Labuan Bajo.

Usai kunjungan di RSUD Komodo dilanjutkan ke RS Siloam Labuan Bajo. Rombongan ini diterima Executive Director Siloam
Putri Respati bersama staf.

Rombongan diajak berkeliling beberapa poli dan ruang perawatan yang menjadi andalan RS Siloam.

Ada dua dokter se Flores yang menurut Putri hanya ada di RS Siloam Labuan Bajo yaitu dokter Mata dan dokter Olrtopedi. Alat radiologi se Flores menurut infonya juga hanya tersedia di RS Siloam.

Derasnya turis yang masuk ke Labuan mendorong RS Siloam mengadakan alat hyperbaric oxygen chamber. Alat ini sangat berguna membantu pasien umumnya turis yang mengalami dekompresi karena menyelam atau dekompresi akibat aktivitas bawah air lainnya agar pasien tidak mengalami kejadian fatal atau harus dirujuk ke denpasar. Alat yang berbentuk kapsul ini juga bisa membantu terapi pernapasan untuk berbagai keluhan penyakit.

Dua RS yang ada di Labuan Bajo dengan berbagai fasilitas kesehatan juga tenaga medisnya kini dengan sadar mempersiapkan dirinya mengantisipasi perkembangan wisata Labuan Bajo Manggarai Barat yang kian meningkat.

Kedua RS ini membutuhkan dukungan Pemda Kabupaten Manggarai Barat dan Pemda Prop NTT melalui Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata dan dinas terkait lainnya juga Pemerintah Pusat Kemenkes, Kemenpar dan lainnya termasuk DPR RI yang terkait isu ini.

Pada prinsipnya kedua RS ini tetap melayani warga kurang mampu di Manggarai Barat, dan sesuai informasi yang dihimpun kurang lebih 90% pasiennya BPJS yang mayoritas kelas tiga dilayaninya dengan baik.

Belajar dari “Penang Malaysia” yakni kota dan daerahnya bertumbuh karena perpaduan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dan wisata, Labuan Bajo punya keunggulan yang jauh lebih hebat dari aspek destinasi wisata sehingga peluang mengembangkan wisata kesehatan jauh lebih terbuka.

Pasien Indonesia yang sering dirujuk kePenang dan kota lainnya di Asia Tenggara untuk berobat tentunya suatu saat bisa ke Labuan Bajo untuk berobat, jika kualitas pelayanan kesehatan makin meningkat dan setara atau bahkan melebihi Penang dan kota sejenis lainnya.

Pada kesempatan itu Melki mengharapkan kerjasama berbagai pihak secara sinergis sehingga bisa menghadirkan wisata kesehatan di Labuan Bajo.

” Komodo sudah menjadi jangkar sekaligus penggerak ekonomi melalui pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat NTT. Saatnya kembangkan dan gerakkan potensi lain yang selama ini diabaikan untuk mendukung berkembangnya wisata di Labuan Bajo yakni melalui wisata kesehatan. Potensi dan daya dukung yang ada di Labuan Bajo juga tinggal diatur serta dukungang pihak terkait untuk mewujudkannya.(m45)

Komentar