Soe, terasntt.com — Mengisi waktunya usai sekolah sejak masih sejak masih duduk di bangku SMP dengan bertani. Waktu terus berjalan dan tak terasa, kini Lodiana Mana’o anak Yatim itu sudah menyelesaikan pendidikan menengah atas pada SMA Kristen Manekto Kecamatan Kuatnana Kabupaten TTS dan siap melanjutkannya ke perguruan tinggi.
Ditemui media ini di kebun kelompok tani Sonat Tetaf tepatnya di belakang kantor Desa Tetaf, Senin (17/6/2019), gadis kulit hitam berambut keriting ini sedang menofa rumput (mencabut rumput) pada bedeng di antara deretan pohon cabai keriting yang tumbuh subur.
Ia mengisahkan, bahwa awal mula memilih bertani untuk membantu orang tuanya.
” Saya memilih bekerja di kebun dengan menanam sayur untuk membantu ibu memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari bahkan untuk sekolah. Mari kita mencintai pertanian, karena di situ ada sumber kehidupan,” ujarnya.
Awal mulanya Lodiana bersama tiga orang temannya diberi dan diajarkan cara bertani yang baik oleh pendamping dari LSM Krisna Foundation yaitu Sepri Faot dan Yus Kris Hauoni.
Mereka diberi pemahaman bagaimana memanfaatkan lahan untuk dikelola, cara memilih bibit,cara menanam,pemupukan dan sebagainya karna lewat pertanian juga bisa mendatangkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
” Puji Tuhan lewat menanam sayur, saya bisa memperoleh penghasilan berkisar Rp 700.000 hingga Rp 800.000 per bulan dan ini sangat membatu,” ujarnya bersemangat.
Ketika ditanya kenapa memilih bertani usai pulang sekolah sementara teman – teman sebayanya lagi asyik bermain atau duduk berkumpul, gadis yang ditinggal mati ayahnya ini mengatakan, yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana bisa bekerja keras untuk membantu sang ibu dan bisa melanjutkan sekolahnya.
Hari terus berganti tak terasa semua ia jalani dengan iklas dan penuh rasa syukur hingga kini lewat berkat yang diperoleh dari hasil kerja kerasnya, iapun siap untuk berangkat ke Bandung melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi.
Sambil menyeka keringat yang membasahi pipinya Lodiana yang kini berusia 20 tahun ini menitipkan pesan untuk anak muda jaman now bahwa hindarilah hura – hura dan mulailah bekerja mengelola apa yang ada disekitar kita karena jika ada kemauan, batu dan kayupun bisa diubah jadi berkat untuk memenuhi kebutuhan. Pekerjaan kantoran dan sejenisnya yang menjanjikan gaji setiap bulannya adalah impian semua orang namun gadis yatim ini mengatakan pertanian akan jadi idola karna itu cintailah pertanian karna disitulah sumber kehidupan sesungguhnya.
” Tak perlu berpikir melebihi pikiran kita tapi mintalah hikmat Tuhan untuk bekerja karna tentu ada berkat yang tersedia dibalik kerja keras,” katanya.
Lodiana akan melanjutkan studinya di Bandung Jawa Barat dan akan berangkat bulan Juli nanti dan rencana mengambil jurusan theologi, namun berusaha untuk tetap menggeluti bidang pertanian yang terlanjur tekuninya dan cintai bahkan ia akan belajar ilmu dan pengalaman yang baru.
Tak lupa ia mengucapkan trimakasih untuk Tuhan yang membantunya lewat para pendamping dari Krisna Foundation yakni Yus Kris Hauoni dan Sepri Faot yang juga berperan sebagai ayah asuhnya yang sudah mengajari, membimbing dan menasehati sejak terlibat dalam kelompok tani Sonaf tetaf.
Sementara Sepri Faot yang didampingi Yus Kris Hauoni merasa bangga karena apa yang sudah dilakukan, yakni mendorong kaum milenial untuk mencintai pertanian sudah berhasil dan kedepan akan ditingkatkan lagi terkhusus anak muda/remaja yang ada dalam kelompok tani dibawah naungan Krisna Foundation yang berjumlah 41 kelompok.
” Kami akan dorong anak muda/remaja untuk mencintai pertanian dan hortikultura karna lewat itu bisa dijadikan sumber pendapatan dan mencegah pekerja dibawah umur ke luar negeri,” ujarnya.(sys)
Komentar