MDST pekerjaan Desa Tobu TTS (foto erik sanu)
Soe, teras-ntt.com — Proyek pembangunan fisik yang bersumber dari dana desa tahun 2019 selesai 100 persen. Pemerintah Desa Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) pekerjaan oleh Tim Pengadaan Barang dan Jasa (TPBJ) di kantor camat setempat, Rabu (22/1/2020).
Saat berlangsungnya MDST Camat Tobu, Yusak Talan mengatakan, bahwa para pendamping sudah bekerja keras mulai dari perencanaan hingga pembangunan sehingga masyarakat siap meinikmati.
” Pak Desa, TPBJ dan pendamping bekerja keras sehingga adanya pembangunan yang hari ini diserahkan kepada masyarakat dan dinikamtinya,” katanya.
Sementara Kepala Desa Tobu, Arnoldus Hana mengatakan, untuk kegiatan fisik tahun 2019, ada dua item pekerjaan yang biayai dari dana Silpa tahun 2018 sebesar Rp 260 juta lebih.
Dana tersebut digunakan untuk dua kegiatan fisik pada 2019 yakni pembangunan jembatan yang panjangnya 6 meter, lebar 5 meter dan tinggi 3 meter dan dilengkapi dengan pembangunan rabat baton sepanjang162 meter.
” Dana Silpa tahun 2018 sebesar Rp 260 juta lebih digunakan untuk dua kegiatan fisik yakni jembatan dan rabat beton, karena ada fasilitas pendidikan berupa SMAN Tobu di lokasi tersebut sehingga ada bangunan jembatan dan rabat untuk mempermudah jangkauan,” katanya.
Sementara Dana Desa 2019 sebesar Rp 1.73 miliar lebih, kata Arnoldus Hana digunakan untuk sejumlah bangunan fisik dan non fisik seperti pemberdayaan.
Ia menguraikan kegiatan fisik berupa jalan sertu di Dusun III volume pekerjaan 1650 meter, 6 buah deker dengan besaran angaran Rp 329 juta. Fisik PAUD satu unit di dusun I besaran anggarannya Rp 142 juta. Rumah layak huni masyarakat 12 unit yang tersebar ditiga dusun dengan besaran angaran Rp 315 juta masing-masing unit Rp 15 juta. Lapangan bola voly di depan kantor Desa Tobu besaran anggarannya Rp 37 juta.
Bidang pemeberdayaan Arnold menguraikan ada bantuan ternak babi untuk enam kelompok masing-masing kelompok mendapat 10 ekor jadi totalnya 60 ekor dan sudah diserahkan, dilengkapi dengan bantuan pakan pelet 1.5 ton, angsa 6 ton anggaran Rp 78 juta, termasuk dengan pengadaan obat vaksin dan juga vitamin.
Selain itu, ada bantuan penggemukan sapi untuk dua kelompok. Setiap kelompok mendapat 10 ekor yang totalnya 20 ekor, dilengkapi dengan obat vaksin dan vitamin dengan anggaran Rp 120 juta.
” Sejumlah kegiatan pekerjaan baik fisik maupun non fisik sudah selesai 100 persen pada November 2019. Namun, karena lambat pencairan dana tahap III sehingga baru dilakukan MDST saat ini,” ucapnya.
Sementara untuk pembayaran Hari Orang Kerja (HOK) Arnol menjelaskan, selalu melibatkan semua masyarakat baik perempuan maupun laki-laki, dalam berbagai kegiatan dan tidak ada potongan satu sen, sebab dibayarkan sesuai RAP.
Upah kerja yang dibayarkan sebesar Rp 322 juta yang diterima oleh masyarakat sebagai tukang dan pekerja fisik sejumlah bangunan tersebut total dana desa Rp 1.073.725.194.
Pada tempat yang sama Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI) Kecamatan Tobu Tony Kase, mengatakan ada 4 poin positif berjalan dengan baik untuk sukseskan pembangunan fisik dan non fisik di Desa Tobu, yang mana TPBJ selalu berkoordinasi dengan, kepala desa dan pendamping untuk keluar dari kesulitan saat proses pekerjaan berjalan.
” Keterlibatan TPBJ sangat tinggi, terbukti dari persatuan lima oranh TPBJ selalu kompak untuk mencari solusi jika ada kesulitan yang ditemui,” tuturnya.
Sementara itu Ketua TPBJ Yupiter Tafui, mengatakan pencapaian 100 persen kegiatan yang dilakukan, karena mengutamakan kerja sama dan komunikasi dengan sesama, baik pendamping desa, kepala desa dan pihak Kecamatan, selalu ada komunikasi sehingga berhasil menyelesaikan berbagai pekerjaan tersebut.
” Kendala yang sering ditemui adalah swadaya untuk timbun deker, namun semua diselesaikan dengan baik.
Masalah yang fatal adalah masalah air karena pekerjaan berlangsung saat musim panas. Namun, semuanya berjalan dengan baik dan hari ini MDST,” ucapnya.(sys
Komentar