KUPANG, Terasntt.com — Pemangkasan pohon di pesisir pantai Pasir panjang, persisnya di belakang Sotis Hotel tanpa koordinasi menuai masalah. Ratusan warga yang tidak puas mendatangi manajemen Sotis Hotel untuk mempertanyakannya, Senin (11/4/2016) malam.
General Maneger (GM) Sotis Hotel, Rukman Setiawansyah saat memberikan keterangan pers di hotel setempat, Rabu (13/4/2016), mengakui melakukan pemangkasan pohon tersebut semata – mata hanya untuk memperjelas dan memperindah pemandangan ke laut.
” Kami hanya memperindah pandangan ke arah laut saja. Juga bukan petugas kami yang memotong pohonnya tetapi tukang yang kami upah, yang sempat bertengkar dengan beberapa warga. Jika karyawan kami yang lakukan akan kami pecat, karena terbukti Ia bertengkar dengan warga dan merusak alam. Tetapi tidak ada maksud menebang pohon, ini hanya dipangkas agar lebih rapi sehingga pemandangan kelaut lebih indah,” tegasnya.
Menurutnya aksi yang dilakukan ratusan warga Kelurahan Pasir Panjang pada Senin 11 April 2016 malam lalu, diakuinya sebagai bentuk kekecewaan warga, yang menilai pihak manejemen Sotis Hotel telah merusak pohon di belakang disekitar pantai pasir, hingga menimbulkan kesalah pahaman dan pertengkaran mulut.
Ia berharap salah paham ini segera terselesaikan apabila warga dan manajemen Sotis hotel dapat duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan ini.
” Kami akan bertanggung jawab jika memang kami menebang atau bahkan merusak lingkungan. Kami berharap warga mau duduk bersama untuk menyelesaikan kesalahpaham ini. Semoga persoalan ini membawa berkah bagi kami untuk semakin dekat dengan warga. Kami akui kami salah karena tidak sempat berkoordinasi dengan RT setempat ketika hendak merapihkan pohon yang bukan milik Sotis Hotel. Dan rencananya hari Jumad (15/4/2016) akan ada pertemuan bersama Kami dengan Lurah dan RT untuk membahas semuanya dan juga membahas tentang proyek pemberdayaan kepada masyarakat,” ujarnya.
Secara terpisah Lurah Pasir Panjang, Ferdinan menegaskan semua persoalan warga dengan pihak Sotis Hotel sudah diselesaikan di tingkat RT, namun pihanya perlu mendengar keterangan atau laporan ketua RT dan manajemen Sotis untuk mengambil langkah lebih lanjut.
” Kalau mau dilihat persoalanya hanya kurang koordinasi sehingga hal ini terjadi. Kalau sejak awal pihak Sotis berkoordinasi dengan RT setempat pasti tidak akan ada masalah yang timbul,” katanya.(man)
Komentar