oleh

Jumlah ODP Kasus Covid-19 di Provinsi NTT Terus Meningkat, Pemerintah Perketat Pangawasan

-Humaniora-66 Dilihat

Kadis Kesehatan NTT dr. Domi Mere bersama Karo Humas Setda NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu saat memberikan keterangan pers

Kupang, teras-ntt.com — Orang Dalam Pengawasan (ODP) Kasus Covid-19 di Provinsi NTT terus meningkat. Sebelumnya 92 ODP hingga Sabu (21/3/2020) malam bertambah menjadi 104 ODP.

” Hinga hari ini kriteria ODP berjumlah 104 orang. Kalau kemarin kami laporkan posisi terakhir 92 orang. Jumlah ini berdasarkan notifikasi teman-teman kami dari Dinas Kesehatan kabupaten dan sebagaimana teman-teman media mengikuti,” kata Kadis Kesehatan Provinsi NTT, dr. Dominggus Domi Mere kepada di awak media, di pelataran Kantor Dinas Kesehatan setempat, Minggu (22/03/2020).

Didampingi Kadis Perhubungan NTT, Ir. Isyak Nuka, Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr, Jelamu Ardu Marius, M.Si, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kupang (KKP), GM Angkasa Pura El Tari Kupang dan sejumlah tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi NTT, dr Domi mengatakan ke 104 ODP ini terdiri dari Kota Kupang 34 orang (sembuh 4 orang), Lembata 2 orang, Manggarai Barat 12 orang, Kabupaten Kupang 2 orang, Sikka 26 orang (sembuh 11 orang), TTS 3 orang, Manggarai Timur 1 orang; Flores Timur 4 orang, Malaka 1 orang, Alor 1 orang, Sumba Timur 2 orang, Belu 2 orang, Sumba Barat Daya 7 orang, Ende 2 orang, dan Manggarai 5 orang.

“Jadi total 104 ODP dan yang telah selesai ODP berjumlah 89 orang,” jelas Dr. Domi.

Menurut dr. Domi mengakui, bahwa hingga saat ini di beberapa rumah sakit mengelukan ketiadaan Alat Pelindung Diri (APD) dan Viral Transport Media (VTM) yang secara provinsi maupun nasional masih kekurangan.

“ Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI yang beberapa waktu lalu, kami berkoordinasi dengan Sekjen Pak Oskar Permadi. Kami sudah sampaikan permintaan dari NTT walaupun sampai saat ini NTT masih negative Covid-19. Tetapi melihat fluktuasi dan frekuensi kenaikan ODP kita harus antisipasi dari sekarang,” ucapnya.

Menurutnya, ketersediaan APD menjadi hal mutlak yang dikeluhkan dari teman-teman di lapangan. Sehingga provinsi juga selalu berkoordinasi dengan para pihak. Karena Bapak Gubernur telah menyediakan anggaran untuk pengadaan APD dimaksud.

“ Kita sudah berkoordinasi dengan para pihak tetapi kondisi nasional hingga saat ini belum memungkinkan untuk seluruhnya bisa kita peroleh. Kalau kita lihat di media tadi malam, sudah ada pesawat yang dikirim oleh Pemerintah Indonesia ke China dan mudah-mudahan dengan sekembalinya pesawat TNI itu ke Indonesia, kebutuhan APD dan lainnya bisa terpenuhi. Tentunya Kementerian Kesehatan akan mendistribusikan ke seluruh rumah sakit yang ditunjuk maupun rumah sakit yang tidak ditunjuk untuk bisa memperoleh APD bagi teman-teman agar mereka bisa bekerja dengan tenang pada sarana-sarana pelayanan kesehatan yang ada,” katanya.

Terkait VTM, kata dr.Domi telah berkoordinasi dengan Badan Litbang Kesehatan.

“ Tetapi karena seluruh Indonesia membutuhkan hal yang sama maka untuk sementara petugas kita belum bisa keluar dari NTT. Karena sudah dikeluarkan keputusan untuk tidak kesana sehingga kita meminta bantuan teman-teman yang ada di Jakarta untuk secepatnya bisa mengurus dan mengirimkan ke Kupang,” lanjutnya.

Hal-hal lain sebut menurutnya, yang perlu dipersiapkan antara lain yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap kebijakan social distance.

“ Kebijakan ini harus betul-betul diterapkan tidak untuk wacana saja,” katanya.

Mengapa ? Karena kata dr. Domi, penularan Covid-19 tidak saja berdasarkan bersin maupun lontaran dari carier pembawa virus tetapi sudah ke arah aktivis.

“ Penyebaran bisa melalui udara Karena itu rawan sekali terutama berkumpul dalam jumlah yang banyak dalam satu ruangan apalagi tidak ada sirkulasi udara. Jarak teman-teman wartawan masih terlalu rapat berdirinya,” ujarnya sembari member contoh sambil melihat ke arah berdiri rekan-rekan wartawan.

“ Hal ini penting untuk kita ingatkan, tidak tertutup kemungkinan teman-teman bisa carier juga, atau juru bicara bisa carier juga. Oleh karena itu, sudah beberapa hari kami menggunakan masker supaya tidak menularkan kepada teman-teman apabila kami juga carier pembawa misalnya,” lanjutnya.

Selain itu dr. Domi juga menyampaikan apresiasi kepada TNI dan Polri yang telah bekerja untuk menyadarkan masyarakat.

“ Kita harus memberikan apresiasi kepada petugas TNI/Polri karena mereka sudah bekerja dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat, ada yang melalui kendaraan roda empat dan ada juga yang menggunakan roda dua. Mereka menggunakan microphone. Ini semua penting untuk kita lakukan. Peran-peran seperti ini harus terus kita lakukan sampai pada akhirnya penyakit ini sudah tidak ada di muka bumi,” tandasnya. (Valeri Guru Kasubag Pers/ m45)

Komentar