Jakarta, CNN Indonesia — Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyarankan agar Presiden Joko Widodo tak lagi memasukan menteri yang sering membuat gaduh dalam perombakan kabinet mendatang.
“Kegaduhan dalam kabinet akan membuat kinerja pemerintahan terhambat,” kata Din di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (4/3).
Menurut Din, presiden seharusnya mengetahui potensi menteri yang akan membuat kegaduhan jika perombakan kabinet jadi dilaksanakan.
Selain itu, Din menilai kegaduhan antar menteri di ruang publik memberikan efek pendidikan politik yang buruk. Sebagai satu kesatuan dalam pemerintahan, menteri dinilainya tidak boleh mengedepankan ego sektoral dan harus saling bekerjasama.
“Jadi kita dukung pesan Jokowi agar kabinet jangan saling gaduh. Tak ada lagi permusuhan, apalagi dipertontonkan ke ruang publik,” ucapnya.
Hal serupa diutarakan Ketua Fraksi Partai Hanura Nurdin Tampubolon. Dia berpendapat Jokowi perlu mengevaluasi menteri-menteri yang membuat kegaduhan di muka publik.
“Kalau sekiranya ada kesalahan di tingkat menteri, presiden harus ambil sikap menggunakan hak prerogatifnya,” kata Nurdin di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (4/3).
Jokowi sebelumnya telah mengultimatum para pembantunya di Kabinet Kerja untuk tidak lagi meributkan masa depan pengembangan blok Masela di ruang publik, khususnya di media sosial. Menurutnya, sikap ini tidak dapat ditoleransi dan akan menjadi bahan evaluasi kinerja personal. (yul)
Komentar