Soe, terasntt.com — Membentuk iman anak sejak dini tidak hanya lewat sekolah minggu, tapi juga berbagai cara dilakukan gereja termasuk salah satunya menggagas Sekolah Injil Liburan (SIL) yang baru pertama
digelar Jemaat Anugerah,
Desa Maulem, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Kegiatan tersebut rencananya berlangsung tiga hari terhitung sejak 24 -26 Juni 2019 bertempat di Jemaat Eklesia Tenlenu dan dibuka ketua klasis Amanuban Timur. Pdt Saneb Blegur,S.Th yang diikuti tiga mata jemaat dan dua pos pelayanan yang berjumlah kurang lebih 200 anak.
Ketua Majelis Jemaat Anugrah Pdt Willy Maniley S.Th kepada media mengatakan, bahwa tujuan kegiatan ini adalah selain mengisi liburan juga yang terpenting adalah memanfaatkan libutan dengan menanamkan Injil kepada anak anak sekolah minggu dengan sasaran usia 10 -15 tahun agar lebih mengenal tentang kristus dan berkomitmen di tengah berbagai godaan.
Meski baru pertama kali dilaksanakan namun diharapkan kegiatan ini dilakukan setiap hari hari libur.
Sementara itu Nelson Liem menjelaskan, bahwa Sekolah Injil Liburan adalah gagasan bersama antara pelayan, pengajar, penatua, guru PTA, diaken, pemuda dengan tujuan menanamkan Injil yang benar kepada anak – anak sehingga apapun tantangan yang dihadapi ia tidak mundur artinya kehidupan di dunia pasti menderita entah siapapun dia namun tetap berpegang pada injil.
Lebih lanjut ujar Vikaris pada gereja Eklesia Tenlenu ini, dalam Sekolah Injil Liburan ini tidak hanya belajar injil tapi juga belajar tentang alam dan bagaimana mencintai dan melestarikan alam yang mana usai kegiatan tersebut akan ditandai dengan penanaman pohon umur panjang karna anak anak adalah generasi penerus yang akan mengangkat harkat dan martabat sehingga perlu sejak dini diajarkan cinta Tuhan dan cinta alam.
” Budaya kita adalah budaya alam yang perlu dilestarikan karna itu adalah perintah injil dan lewat Injil pula dapat merubah anak anak,” ujarnya.
Masih menurut Nelson, hal yang tak kalah penting adalah memberi pemahaman kepada anak bagaimana menjaga toleransi antar umat beragama mengikat di Desa Maulem hidup berdampingan tiga agama yakni kristen, islam dan katolik.
” Segala sesuatu berasal dari injil karena itu perlu memahami injil dan mengamalkan untuk menjadi berkat bagi sesama,” ujarnya.
Tak lupa juga pihaknya mengucapkan terima kasih kepada komunitas Misi Kasih kota soe yang telah mendukung berbagai kegiatan baik fisik maupun pemberdayaan yang terus berjalan.(erik)
Komentar