Kupang,Terasntt.com- Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Kupang akan dibentuk kepengurusan baru. Pembentukan kepengeeusan baru tersebut akan dilakukan melalui Musyawara Kota (Muskot) , sebab kepengurusan IPSI Kota yang lama telah berakhir
Bugal Mauta selaku penerima mandat mengatakan, dengan telah berakhirnya masa kepengurusan IPSI yang lama, maka selaku penerima mandat bersama beberapa teman perguruan pencak silat lain yang terdaftar dalam IPSI Kota Kupang menggelar rapat guna dilakukan Musyarawa Kota (Muskot) untuk membentuk pengurus IPSI Kota yang baru.
“Kami telah menggelar rapat bersama, guna membahas pelaksanaan Muskot,” kata Mauta, Jumat (27/9) kepada wartawan usai rapat.
Dia menjelaskan, diketahui masa kepangurusan IPSI Kota Kupang telah selesai pada dua tahun kemarin, maka seluruh perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI Kota Kupang merasa perlu adanya kepengurusan yang baru.Sebab kepengurusan dalam sebuah ikatan atau organisasi, termasuk IPSI Kota Kupang adalah bagian yang terpenting dalam perkembangannya ke depan.
Untuk itu, lanjutnya semua pengurusan pencak silat yang tergabung dalam IPSI sudah duduk bersama guna membicarakan pelaksanaan Muskot ini.
“Untuk ketua dalam kepengurusan IPSI Kota Kupang yang baru, sesuai hasil kesepakatan semua perguruan pencak silat yang ada di kota ini sudah bersepakat memilih salah satu teman kami yang juga pencak silat dan pengurus silat serta ketua perguruan yakni bapak Adrianus Talli menjadi ketua IPSI di Kota Kupang,” ungkapnya.
Dia mengaku, sesuai kesepakatan bersama tersebut sangat berharap banyak dengan kepimimpinan bapak Adrianus Talli dapat membuat perubahan terhadap IPSI di Kota Kupang nantinya.
” Kemajuan IPSI Kota Kupang menjadi salah satu barometer dalam perkembangan IPSI di Provinsi NTT,” lanjutnya.Hal ini, dapat dibuktikan bahwa keikutan atlit Pra PON khusus IPSI yang berjumlah sebanyak 6 orang didalam ada salah satu atlit silat Kota Kupang yakni Jeni yang sudah lolos ke putaran PON.
“Dengan audah adanya bukti konkrit, maka pengurus Kupang yang baru dapat membawa perubahan baru dapt memberikan semangat baru guna dapat mendorong kembali IPSI Kota Kupang agar dapat melahirkan banyak atlit berpresatasi guna berlaga ke kanca ditingkat provinsi hingga nasional, ” tutur Lurah Tode Kiser tersebut.
Kesempatan yang sama Adrianus Talli yang dipercayakan guna menjadi ketua IPSI Kota Kupang mengatakan, bicara soal pencak silat merupakan budaya Indonesia. Karena pencak silat bukan saja olahraga atau bela diri, namun pencak silat adalah budaya Indonesia yang didalam ada seni tersendiri, baik itu gerakan jurus dan tata langkanya harus dikembangkan.
“Untuk Kota Kupang secara fakta membuktikan semakin hari pencak silat semakin hari semakin menurun baik dari pembinaan maupun prestasinya. Dengan melihat ini, pasti ada penyebabnya jika dibandingkan pada era 70-an dan 80-an pencak silat banyak prestasi dan juga berkembang pesat termasuk di Kota Kupang,” tuturnya.
Dia menambahkan, bicara silat secara NTT tentunya di Kota Kupang sebagai pusatnya, sebab Kota Kupang memiliki 15 perguruan pencak silat dan sebagai penyumbang atlit terbanyak.” Memang di wilayah kabupaten juga ada, tapi pusatnya ada di kota.
Dia mengaku, akar penyebab yang paling petama guna bisa lebih baik dan memcipatkan banyak prestasi adalah perlu terbentuknya suatu kepengurusan yang benar baik, guna bisa mengurus pencak silat yang ada dalam IPSI bisa lebih baik. Sebab sebuah kepngurusan yang tidak baik pasti akan berpengruh pada pembinaan dan prestasi.
“Pengurus IPSI Kota Kupang dua tahun fakum.Maka teman perguruan yang ada dalam IPSI Kota Kupang ingin pengurus yang ada di kota ini dapat dibenahi kembali, sehingga saya dipercayakan dari mereka penerima mandat salah satu pak Bugal Mauta untuk diusung sebagai ketua, maka sebagai orang silat dan perna menjadi wasit juri sampai ke tingkag satu pasti bersedia dengan satu tekat bersama semua teman perguruan membangun kembali pencak silat mencapai suatu harapan yang diingikan bersama,” tuturnya.
Salain itu, perlu juga dilakukan koordinasi dengan pemerintah kota selaku ketua KONI di kota ini, guna silat yang menjadi budaya bangsa bisa dimasuk dalam muatan lokal pada pelajaran SD. “Saya berharap dengan akan terbentuknya suatu kepengurusan baru guna membawa suatu perubahan baru, maka semua perguruan pencak silat yang ada agar dapat satukan hati dan langka untuk bersama guna membuat pembinaan secara baik dan menciptakan kaum muda berpresatasi,” pintanya. (Yon)
Komentar