Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Singapura pada pekan depan. Dalam kunjungannya itu Jokowi akan membahas kerjasama bilateral di sektor perdagangan dan investasi bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Sebagai persiapan kedatangan Jokowi ke Singapura, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil secara khusus menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Singapura Lim Hng Kiang. Dua pejabat negara tersebut melakukan pertemuan membahas poin-poin yang akan dibahas oleh kedua kepala negara tersebut.
“Rapat persiapan Presiden akan pergi ke Singapura tanggal 28 mendatang. Ini akan menjadi bahan lebih lanjut pembahasan mengenai pembicaraan Pak Presiden dengan Singapura,” ujar Sofyan saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (23/7).
Dalam pertemuan tersebut terbentuk enam kelompok kerja yang mewakili enam sektor yang menjadi andalan antara lain sektor pariwisata, investasi dan pertanian yang diwakili oleh delegasi Singapura, serta sektor transportasi dan tenaga kerja yang diwakili oleh delegasi Indonesia.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengatakan minat investor Singapura di Indonesia sendiri sangat besar. Data BKPM menunjukkan selama kuartal I 2015 Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia terbesar masih berasal dari Singapura, dengan nilai investasi mencapai US$ 1,23 miliar dengan 610 proyek. Di susul kemudian Jepang dengan nilai US$ 1,20 miliar dari 343 proyek.
Azhar Lubis mengatakan investor Singapura cenderung melirik sektor kemaritiman karena memang banyak memiliki pengalaman di sektor tersebut. Hampir 60 persen dari total investasi Singapura yang ditanam di daerah Kawasan Ekonomi Khusus seperti Batam, Bintan, Karimun dan Pulau Jawa,
“Di Batam banyak investor galangan kapal berasal dari Singapura,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah sendiri saat ini tengah mendorong investasi menyebar rata keseluruh daerah di Indonesia. Namun ia mengakui masih minimnya fasilitas infrastruktur menjadi tantangan tersendiri bagi investor masuk ke daerah.
“Namun kita akan bentuk Tim untuk menampung dan memfasilitasi para investor yang merasa kesulitan masuk ke daerah,” ujarnya.(CNN)
Komentar