OELAMASI, Terasntt.com — Dua tenaga kontrak Dinas Pekerjaan Umum (PU)Provinsi NTT tidak mendapatkan upah sesuai kontrak kerja. Sejak bulan Desember tahun lalu hingga saat ini pihak PT.Cjendana yang menggunakan tenaga mereka mangkir dari tanggung jawabnya.
Demikian pengakuan Helmy Amanit salah satu tenaga kontrak yang ditemui wartawan dirumah kerabatnya di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Minggu (3/4/2016).
Menurut Amanit sejak bulan Desember tahun 2015 Ia bersama rekannya Daniel Tunliu tidak menerima upah hasil kerja mereka sebagai operator alat berat pada proyek pekerjaan ruas jalan Timor Raya kelurahan Pasir panjang Kecamatan kota Lama, Kota Kupang tepatnya didepan Markas Brimobda Polda NTT.
Nasib mereka tidak jelas ketika Kepala proyek (Kapro) Luis Lili menghilang tanpa kabar. Sedangkan pihak Dinas PU NTT juga tidak mempedulikan nasib mereka selaku tanaga honor hingga saat ini.
Dia menambahkan kontak terakhir mereka ditandatangani Thom Hermanus mantan Kepala seksi jasa kontruksi Dinas PU NTT sebagai penanggung jawab alat berat, hanya berjanji akan berusaha menghubungi pihak PT Cjendana, namun hingga saat ini tidak pernah ada kepastian.
” Kita sudah dari bulan Desember tahun lalu tidak menerima upah kerja. Kita sudah mengadu pada Pak Thom Hermanus selaku penanggung jawab tetapi hanya diberikan janji saja. Sedangkan Pak Luis Lili menghilang tanpa kabar. Kita berdua punya keluarga kalau tidak bayar upah, bagaimana kita mau hidupi keluarga,” ujarnya.
Sementara Thom Hermanus saat dihubungi wartawan via telpon mengatakan akan mengambil sikap tegas untuk meminta pertanggung jawaban PT Cjendana. Apabila tidak ada respon maka Ia akan mengambil tindakan tegas dengan menyita aset milik PT Cjendana serta Ia akan berkoordinasi kembali dengan Herman Taniu selaku penanggung jawab operator alat berat untuk menyelesaikan urusan pembayaran upah kerja kedua operator itu.
“Saya bertanggung jawab untuk mengurusi semua persoalan ini sampai selesai dengan pihak PT Cjendana. Apabila mereka tidak merespon juga maka saya akan menyita aset mereka sebagai konsekwensi tanggung jawab mereka. Saya akan melakukan koordinasi dengan pak Herman Taniu untuk pengurusan upah mereka berdua secepatnya,” katanya. (man)
Komentar