oleh

Dorong Peran Masyarakat, RPK bersama Satgas Human Trafficking Partai Golkar NTT dan BNP3TKI Gelar Sosialisasi PMI

-Daerah-61 Dilihat

Kupang,Terasntt.com,- Tingginya human trafficking yang terjadi di NTT, Lembaga Rumah Perempuan Kupang (RPK) bersama Satgas human trafficking Partai Golkar NTT, gelar kegiatan sosialisasi penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI).

Kegiatan yang didukung oleh BNP2TKI ini mengambil tema ” peran serta masyarakat dalam penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia”.

Kegiatan yang dihadiri semua elemen terkait yakni mahasiwa, unsur pemuda, perempuan dan masyarakat, serta menghadirkan narasumber dari BNP2TKI, Dinas Nakertrans Provinsi NTT, dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut  berlangsung diaula DPD Partai Golkar NTT, Jumat ( 6/9).

Direktris Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaeloe-Ratuarat yang ditemui disela-sela kegiatan mengatakan, upaya dalam meminimalisir akan kasus human trafficking yang cukup tinggi saat ini, maka Lembaga Rumah Perempuam Kupang bersama Satgas human trafficking Partai Golkar dengan didukung BNP2TKI melakukan sosialisasi penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI).

“Di Nusa Tenggara Timur kasus human trafficking sudah memasuki situasi darurat, karena banyak sekali warga NTT yang menjadi korban.Hal ini diperkuat dengan data  tahun 2015 sebanyak 1.667 TKW asal NTT yang menjadi korban human trafficking.Dan di tahun 2016 dari bulan Januari sampai Juli terdapat sekitar 276 orang yang terindikasi praktek perdagangan orang,” lanjutnya.Dengan kondisi ini, maka NTT menjadi daerah dengan tingkat kasus perdagangan orang di Indonesia.

“Dengan hal ini tentunya menjadi tanggungjawab kita bersama dengan mengajak semua elemen terkait yakni mahasiwa, unsur pemuda, perempuan dan masyarakat serta teman media untuk dapat memberikan perhatian serius akan persoal tindak perdagangan orang yang punya keterkaitan dengan ketenagaan kerja ini,” katanya.

Menurutnya, hal mengapa sangat perlu, karena banyak saudara kita yang menjadi korban yang pulang secara jenasa. Karena hingga saat ini secara akumulasi keseluruhan sudah ada 79 jenasa tenaga kerja asal NTT yang dikirim dari luar ke NTT.

Hal ini, tambahnya tentunya banyak pihak yang terlibat dalam memberikan kontribusi yakni mulai dari pemberangkatan, penempatan hingga pemulangan.Sehingga melalui sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman bagi semua elemen terkait dalam berbagai tugas masing-masing guna dapat meminimalisor akan kasus human trafficking di wilayah NTT.

“Melalui kegiatan tentunya kami berharap para peserta dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang dampak dari human trafficking, dan mengedulasi masyarakat tentang pencegahan human trafficking,” tuturnya.(Yon)

Komentar