oleh

Diduga Korupsi, Presiden Guatemala Mundur dan Ditahan

Jakarta, CNN Indonesia — Tak lama setelah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Guatemala, Otto Pérez Molina, dibekuk oleh Mahkamah Agung pada Kamis (3/9) atas dugaan korupsi. Molina pun ditahan di penjara Matamoros sebelum akhirnya diperiksa lebih lanjut.

Dilaporkan CNN, Kejaksaan Agung dan komisi investigasi PBB menemukan indikasi bahwa Molina dan beberapa koleganya menerima suap sebagai ganti mengurangi pajak bagi perusahaan importir ke Guatemala.

Dalam sebuah pesan yang disiarkan di stasiun televisi dan radio nasional pada bulan lalu, Molina menampik tudingan tersebut. Menurut Molina, tuduhan tersebut sengaja dilontarkan oleh lawan politiknya yang melindungi kepentingan asing.

“Saya menyanggah dan menolak tuduhan yang melibatkan saya (dalam tindakan korupsi) dan menerima uang apapun dari sistem bea cukai,” katanya.

Namun, pada Selasa lalu, seorang pengacara Molina mengatakan bahwa Presiden tersebut sedang bersiap mengikuti proses pengadilan di Guatemala dan menghadapi tuduhan atasnya.

“Presiden tidak lari dan tidak pernah bersembunyi, tidak akan kabur atau mencari suaka,” kata jaksa Cesar Calderon.

Dibutuhkan setidaknya 105 suara anggota dewan untuk melengserkan seorang presiden di Guatemala. Ketika penghimpunan suara dilakukan, 132 anggota dewan menuntut Molina mundur, sementara 26 lainya abstain.

Pemilihan umum presiden pun langsung dijadwalkan pada Minggu (6/9).

Mundurnya Molina tak ayal menimbulkan guncangan dalam pemerintahan Guatemala. Pasalnya, wakil Presiden Guatemala, Roxana Baldetti, juga melepas jabatannya akibat tuduhan korupsi yang sama pada Mei lalu.

Sementara menunggu pemilu, Wakil Presiden pengganti Baldetti, Maldonado, menduduki kursi presiden. Politisi ini dianggap mumpuni memimpin bangsa.

Rekam jejak kariernya menunjukkan Maldonado sudah pernah menjabat sebagai anggota dewan Guatemala City, anggota kongres, menteri pendidikan, Duta Besar Guatemala untuk Meksiko, dan Duta Besar Guatemala untuk PBB.(CNN)

Komentar