oleh

Dida CS, Mengadu ke Komisi ASN, Hasil Tes Jabatan Tidak Transparan

-Daerah-58 Dilihat

SOE, Terasntt.com — Sejumlah pejabat yang tidak lulus tes jabatan merasa dirugikan karena hasilnya tidak diumumkan. Mereka bertekat akan mengadu ke Komisi ASN di Jakarta untuk mencari keadilan.
” Kami akan mengadu karena ada sejumlah kejanggalan dalam proses tes pada lelang jabatan untuk mengisi jabatan yang lowong beberapa waktu lalu dan penetapan pejabat Eselon 2 yang dilantik Bupati Mella. Kami akan lakukan pengaduan ke Komisi ASN di Jakarta, karena kami merasa di rugikan dalam proses tes itu,” tegas Octa Dida bersama Hendrik Banamtuan dan Bernadus Sae di ruang kerja staf ahli Setda TTS Senin (27/7/2015).
Dida menegaskan, bahwa jika penilaian itu benar-benar obyektif, maka mereka yakin pasti lulus tes. Namun, lanjut dia yang terjadi panitia melakukan penilaian secara subeyktif semata sehingga mereka tidak lulus.
“Kalau benar-benar obyetif, kami yakin lulus tes. Tetapi ya sudahlah ini memang ada apa-apanya,” tukas Banamtuan.
Dida bersama rekan – rekanny menuntut agar pantia segera mengumumkan hasilnya agar diketahui masyarakat karena daerah telah memanfaatkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk membiayai asesor dan panitia seleksi.
“Kami minta hasilnya segera diumumkan, karena telah menggunakan uang daerah TTS sebesar Rp 500 juta. Ini perlu, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat TTS,” tegas Dida.
Pada tempat berbeda, Bupati TTS Ir. Paul VR. Mella kepada wartawan usai pelantikan pejabat eselon 2 di kantor Bupati TTS Jumat (24/7/2015) mengatakan, bahwa dirinya hanya menerima hasil tes dari panitia seleksi kemudian di SK-kan.
“Saya hanya menerima hasil yang diberikan oleh panitia seleksi,”tegasnya.
Sementara Sekda TTS Drs. Salmun Tabun mengatakan, hasil yang diterima Pansel berasal dari asesor. Dan semua penilaian yang diberikan asesor kepada Pansel tidak untuk dipublikasikan demi menjaga adanya ketersinggungan diantara peserta tes.
“Hasil itu tidak bisa kita umumkan. Dia hanya menjadi konsumsi Pansel. Ini dilakukan demi menjaga terjadi tersinggungnya antara peserta,” kata Tabun. (K2)

Komentar