oleh

Derita Bocah Ditinggal Sang Ibu, Terserang Gizi Buruk dan Saraf

-Daerah-61 Dilihat

Soe, terasntt.com — Sejak ditinggal pergi sang ibu ke Papua, Marci Tefu (8) mengalami gisi buruk dan gangguan saraf. Kini bocah asal Desa Nunusunu, Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ini terbaring lemas tak berdaya di Ruang Melati RSUD Soe.

Ia divonis dokter mengalami stunting, gizi buruk dan gangguan saraf wajah akibat kejang sewaktu masih bayi.

Berat badannya jauh dari normal karena diusia 8 tahun semestinya berat badan berkisar 20 – 25 kg namun akibat kurang perhatian kondisi tubuhnya semakin kurus dan mengalami gangguan saraf menambah penderitaan bocah yang ditinggal pergi sang ibu bekerja di Papua ini.

Sejak masih bayi Marci sudah tidak bisa duduk akibat gangguan pada saraf sehingga hanya bisa berbaring di tempat tidur atau digendong oleh
kakek dan neneknya.

Marci tidak pernah melihat orang tuanya sejak kecil. Sang ayah kabur saat ibunya Yusinta Tefu mengandung kemudian giliran ibunya pergi usai melahirkan dan bekerja sebagai penjaga toko di papua.

Bocah ini pun diasuh kakek dan neneknya Nikodemus Tefu dan Selviana Poli yang berprofesi sebagai petani di desa Nunusunu dengan penghasilan yang tidak menentu dan terbatas atau bisa dikategorikan keluarga tidak mampu secara ekonomi.

Dalam keterbatasan itu pulalah Marci diasuh selama ini dengan kondisi sakit yang dialaminya tersebut.

Kepada terasntt.com, Kamis (5/9/2019), sang kakek Nikodemus Tefu mengisahkan sejak kecil cucunya sakit kejang – kejang hingga saat ini dan akibat keterbatasan ekonomi, mereka hanya bisa pasrah dan menangis meratapi keadaan yang dialami cucu pertamanya itu.

Sementara anaknya Yusinta lebih memilih merantau saat Marci belum genap setahun dan belum pulang hingga kini.

” Dari kecil sudah sakit sakitan dan kami rawat apa adanya karena tidak punya uang untuk berobat,terutama saat dia kejang – kejang hingga gangguan pada saraf yang buat dia tidak bisa duduk,” ujarnya.

Marci bukan baru kali ini dirawat di RSUD Soe, tahun 2018 lalu juga dirawat karena penyakit yang sama.

drg. Herman Mella yang didampingi perawat ruang Melati Nina Sae, mengatakan saat ini Marci mendapatkan penanganan yang intensif untuk memulihkan kondisinya selain itu juga akan dilakukan visioterapi untuk memperbaiki kerusakan saraf yang dialaminya.

Ia optimistis karena usia Marci yang baru 8 tahun sehingga masih bisa disembuhkan asalkan ditangani secara intensif.

Kondisinya masih sangat mungkin untuk sembuh, sekarang fokus untuk penanganan gizi untuk memulihkan kondisinya dilanjutkan dengan visioterapi, sehingga saya yakin bisa sembuh,”ujarnya. (erik)

Komentar