oleh

Bupati Kupang Resmikan Gedung Gereja Samaria Neolbaki

-Humaniora-54 Dilihat

OELAMASI, Terasntt.com – Bupati Kupang, Ayib Titu Eki meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Samaria Neolbaki, Minggu (25/10).
Dalam sambutannya, ia mengatakan, Gedung Gereja merupakan tempat untuk bagi umat kristiani bersekutu, memuji dan menyembah Tuhan secara korporat agar nama Tuhan dimuliakan.
Dikatakan Bupati Titu Eki, peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja Jemaat Samaria merupakan momentum iman jemaat untuk mewujudkan berdirinya rumah ibadat yang permanen di jemaat ini.
“Membangun rumah Tuhan bukan sekedar membangun secara fisik saja melainkan juga membangun secara rohani melalui iman Jemaat itu sendiri, lewat persekutuan yang intim dengan Tuhan baik itu melalui pembacaan firman setiap hari maupun ibadah/persekutuan bersama,” kata Titu Eki seperti dilansir Humas Setda Kabupaten Kupang, Senin (26/10) malam.
Ia mengatakan, pembangunan gedung gereja yang megah perlu juga diimbangi dengan pembangunan iman yang kokoh sehingga persoalan dan permasalahan yang terjadi dalam menjalani kehidupan dapat dihadapi dengan baik.
“Dengan cara Tuhan gedung gereja ini pasti dapat berdiri dan diselesaikan, namun saya mengharapkan semangat kebersamaan jemaat harus terus dijaga terutama pembangunan iman yang kokoh perlu ditingkatkan mengingat kehidupan dan iman kita merupakan surat hidup terbuka dan menjadi kesaksian bagi banyak orang,” ungkapnya.
Bupati Kupang dua periode ini mencontohkan, ada jemaat yang berhasil membangun gedung-gedung gereja yang megah namun dalam perjalanannya justru jemaatnya terpecah-pecah karena konflik yang terjadi ditengah-tengah jemaat.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Kupang, Soleman Dethan mengatakan, kebersamaan yang telah dibangun oleh jemaat Samaria menjadi kekuatan bersama dalam membangun gedung gereja ini.
Kebersamaan yang telah terbangun selama ini diharapkannya tidak rusak jika menemui persoalan atau perbedaan dalam penyelesaian pembangunan gedung gereja ini.
“Bangun komunikasi yang baik diantara jemaat dan panitia, jika menemui kendala silahkan duduk bersama dan tenangkan diri sejenak sehingga tujuan akhir pembangunan rumah Tuhan ini dapat terwujud dengan baik,” ungkapnya.
Ia berharap, pembangunan gedung yang megah ini harus diiringi juga dengan pertumbuhan rohani/iman jemaat Samaria sehingga gedung yang megah beriringan dengan kehidupan jemaat yang lebih baik.
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Pdt. Eemeritus Biaf dalam laporannya mengatakan gedung Gereja Samaria Tarus akan dibangun dalam lima tahap dengan jangka waktu 10 tahun yaitu tahap persiapan lokasi, pemasangan tembok, pasangan tiang dan cor lantai dua, pemasangan atap, tembok, kusen, listrik dan tahap terakhir pembangunan menara, pemasangan keramik dan palfon dengan anggaran sebesar Rp. 3. 870.000.000.
Ia menambahkan, gedung Gereja itu dibangun dua lantai dengan luas bangunan 480 meter persegi meliputi Gedung berukuran 34 kali 12 m dan balkon seluas 72 meter persegi.
Pantauan wartawan, hadir pada kesempatan itu Wakil ketua DPRD NTT, Nelson Matara, Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Kupang, Soleman Dethan, Ketua Majelis Sinode Terpilih Periode 2015-2019 Pdt. Merry LL. Kolimon.
Acara Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Samaria tersebut ditandai dengan ibadah bersama yang dipimpin oleh Sekretaris Umum Sinode GMIT, Pdt. Benyamin Naraulu.(bet)

Komentar