oleh

Basarnas Tingkatkan Koordinasi, Antisipasi Bencana

-Humaniora-54 Dilihat

KUPANG, Terasntt.com — Memasuki musim hujan Badan Sar Nasional (Basarnas) daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang meningkatkan koordinasi untuk siaga bencana. Topografi NTT sebagian beras berbukit dan lembah sehingga mudah terjadi bencana alam dan banjir bandang.

Demikian dikatakan Kepala Kantor Badan Sar (Kakansar) daerah NTT, I Ketut Gede Ardana saat ditemui Terasntt.com di ruang kerjanya, Jumad (11/12/2015).

Menurutnya, musim hujan dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa daerah di NTT, seperti yang pernah terjadi tahun sebelumnya.

Resiko banjir merupakan masalah paling besar setelah itu baru tanah longsor dan untuk mengantisipasi pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota se NTT, sehingga Basarnas bisa mengambil sikap, melakukan aksi di lokasi bencana.

“Kita berkoordinasi dengan pihak BPBD provinsi maupun kabupaten/kota se NTT untuk mengetahui lokasi bencana, sehingga kita dapat melakukan aksi di lokasi bencana sesuai dengan kebutuhan di lokasi,” katanya.

Dia juga menjelaskan dalam hal bencana, apabila terjadi korban jiwa maka secara otomatis itu menjadi kewenangan Basarnas sebab Basarnas yang akan mencari dan menemukan korban dengan menggunakan peralatan yang ada, secara memadai dan memang itu tugas khusus Basarnas untuk mengevakuasi korban jiwa baik yang dinyatakan hilang dan meninggal dunia, dan yang pasti tugas pokok Basarnas adalah menolong korban bencana.

” Kalau terjadi bencana tetapi tidak ada korban jiwa itu tidak apa-apa akan tetapi kalau ada korban jiwa otomatis Basarnas di barisan paling depan untuk mencari dan menemukan para korban bencana baik yang dinyatakan hilang atau meninggal,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Gede memaparkan sejumlah pengalaman menarik saat menangani bencana di NTT misalnya bencana banjir dan tanah longsor Amfoang yang memakan korban 7 orang.

” Dalam operasi kami temukan 5 korban meninggal dunia dan 2 hilang. Juga bencana gunung Rokatenda ada 5 korban semuanya meninggal dunia. Bencana tenggelamnya kapal motor di Rotendao ada 12 korban 6 selamat dan 6 meninggal dunia. Juga bencana kapal motor terbalik di Flores Timur ada 11 korban yang berhasil ditemukan 10 meninggal dunia dan 1 hilang,” katanya.

Menurut dia, selama bertugas memimpin operasi Basarnas di NTT dari berbagai bencana ada beberapa yang menurutnya Basarnas mampu secara sigap.

Selain Kupang, lanjut dia ada 3 pos komando (Posko) Sar yang ada di tiga daerah lainnya di NTT, yakni Maumere-Sikka, Labuan Bajo-Manggarai Barat dan Waingapu-Sumba Timur.

Hal tersebut untuk mempermuda koordinasi serta mendekatkan pelayanan kepada masyarakat karena di NTT ada 21 Kabupaten dan 1 Kota yang harus dilayani oleh Basarnas daerah NTT yang berpusat di Kota Kupang. (man)

Komentar